Patient Lifetime Value (PLV): Cara Baru Klinik Mengukur Nilai Pasien Secara Strategis

Di tengah persaingan layanan kesehatan yang semakin kompleks, banyak klinik dan penyedia layanan medis masih terjebak pada satu indikator: jumlah kunjungan harian.

Padahal, dalam dunia bisnis modern, kuantitas kunjungan bukan satu-satunya ukuran kesuksesan. Justru yang lebih penting adalah berapa lama pasien bertahan sebagai pelanggan, dan seberapa besar nilai ekonomi yang dihasilkan sepanjang waktu.

Di sinilah konsep Patient Lifetime Value (PLV) berperan besar.

Apa Itu Patient Lifetime Value (PLV)?

PLV adalah total estimasi nilai pendapatan yang bisa dihasilkan dari satu pasien selama mereka terus menggunakan layanan suatu fasilitas kesehatan.

Dalam konteks klinik, ini mencakup:

  • Jumlah rata-rata kunjungan pasien dalam satu tahun
  • Biaya rata-rata per kunjungan
  • Rata-rata durasi retensi (berapa lama pasien tetap kembali)

Contoh Perhitungan PLV Sederhana

Misalnya:

  • Transaksi rata-rata per kunjungan: Rp 200.000
  • Frekuensi kunjungan per tahun: 4 kali
  • Rata-rata retensi: 3 tahun

PLV = 200.000 x 4 x 3 = Rp 2.400.000

Ini artinya, satu pasien yang loyal bisa menghasilkan hampir Rp 2,5 juta selama masa interaksinya dengan klinik.

Kenapa PLV Penting untuk Klinik dan Faskes?

  1. Mengoptimalkan Strategi Pemasaran

Jika klinik tahu bahwa satu pasien bisa memberi nilai Rp 2,4 juta, maka biaya akuisisi pasien (Customer Acquisition Cost/CAC) yang masuk akal bisa diatur di bawah nilai PLV tersebut. Strategi ini membantu menghindari kerugian akibat biaya promosi yang tidak efisien.

  1. Meningkatkan Retensi Pasien

PLV mendorong fokus untuk menjaga hubungan jangka panjang dengan pasien, bukan hanya menjual layanan satu kali. Misalnya melalui follow-up terjadwal, reminder, atau layanan digital seperti konsultasi online.

  1. Pengembangan Layanan Lebih Tepat Sasaran

Dengan mengetahui layanan mana yang menghasilkan PLV tinggi, manajemen bisa mengembangkan dan memprioritaskan layanan tersebut, bukan hanya berdasarkan tren atau intuisi.

  1. Proyeksi Keuangan Lebih Akurat

PLV memudahkan estimasi pendapatan jangka panjang berdasarkan perilaku pasien yang sudah ada. Hal ini penting untuk ekspansi, investasi peralatan, hingga pembukaan cabang baru.

  1. Mendorong Loyalitas Tanpa Biaya Promosi Berlebih

Mempertahankan pasien lama 5x lebih murah dibanding akuisisi pasien baru. PLV menjadi panduan dalam merancang program loyalitas yang tepat guna.

Bagaimana Meningkatkan PLV?

Beberapa strategi yang bisa digunakan:

  • Meningkatkan frekuensi kunjungan dengan layanan berkala atau preventif (cek lab, vaksinasi, dsb)
  • Menambah nilai transaksi melalui bundling layanan atau paket
  • Memperpanjang masa retensi melalui edukasi, komunikasi aktif, dan pengalaman pasien yang positif
  • Menyediakan akses data kesehatan dan mempermudah janji temu (online booking, reminder, dsb)

Tantangan Klinik Saat Ini

Sayangnya, banyak klinik belum memiliki infrastruktur data yang memadai untuk menghitung PLV. Sebagian besar catatan masih manual, sulit dianalisis, dan tidak terintegrasi antara front-desk, dokter, dan billing. Akibatnya, peluang PLV yang besar tidak termanfaatkan.

Saatnya Beralih ke Klinik Cerdas yang Data-Driven

Vit, sebagai platform digital layanan kesehatan, kini membantu klinik menghitung dan mengelola PLV secara otomatis melalui fitur analitik cerdas. Klinik dapat melihat nilai setiap pasien, potensi loyalitas, hingga saran strategi peningkatan retensi.

Ingin tahu berapa nilai PLV dari klinik Anda?
Hubungi kami dan mulai transformasi digital Anda hari ini.